Saturday, May 24, 2014

Comeback (?)

Saat saya menulis ini, tepat tanggal 24 Mei 2014, pukul 01.58 am. Dan itu berarti 4 tahun kemudian dari postingan terakhir di blog ini *hela nafas
Malu oh malu membaca postingan pertama dimana ikrar ditegakkan dengan penuh percaya diri. Pake bawa2 silsilah binti segala haha *tutup muka

Life has changed. In many ways.
Let's call it a comeback. And i'm ready to share again.
Hello! ;)

Love,
Tia

Monday, May 24, 2010

Mencoba lebih peka, dengan empati

Kepekaan sangat diperlukan pada masa sekarang. Dimana dunia semakin penuh dengan muslihat. Dimana hampir setiap orang lebih suka memperdulikan dirinya sendiri.

Empati adalah salah satu sikap bagaimana menunjukkan kepekaan itu. Bagaimana kita mencoba untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, baik itu senang ataupun sedih. dan kita juga melakukan sesuatu yang nyata untuk menunjukkan kepedulian kita.
Empati beda dengan simpati. Simpati bisa dikatakan sebagai perasaan peduli dengan perasaan orang lain tapi simpati tidak sedalam empati. Dengan simpati kita belum dikatakan bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain
Empati bahkan bisa lebih powerfull jika kita pernah mengalami kejadian yang sama atau minimal orang terdekat dengan kita.

Cara melatih Empati
1. Mulai dari diri sendiri
    Kalau kita mengalami perasaan positif atau negatif, segera rekam. Bisa dengan menulis diari atau saat ini yang populer dengan menulis di blog.
Di satu sisi kita bisa membuka kembali rekaman tersebut ketika ada seseorang yang mengalami hal yang sama, dan di sisi lainnya rekaman itu bisa berguna bagi orang lain yang membacanya ketika ia mengalami hal yang sama sehingga bisa membantunya untuk menemukan jalan keluar.

2. Dengarkan curhat
    Biasakan mendengarkan curhatan atau cerita orang sampai habis dan penuh perhatian. Semakin banyak mendengar cerita, masalah, dan perasaan orang lain, maka perasaan kita akan semakin kaya dan pada akhirnya bisa semakin tau cara memahami masalah dan perasaan orang lain.

3. Membayangkan ‘kalau kejadian itu terjadi pada saya’
    Coba untuk membayangkan apa yang bakal kita rasakan kalau mengalami satu perasaan atau kondisi yang sedang dialami orang lain.
Mencoba memposisikan diri kita dalam posisi orang lain. Dengan begitu, akan muncul emosi yang sama baik positif maupun negatif entah itu marah, sedih, gembira. 

Cara Berempati
- Sebelumnya, pikirkan ‘Apa akibatnya’
   Coba pikirkan perilaku dan perkataan kita ke orang lain sebelum kita melakukannya atau mengucapkannya. Apakah akan menyakitinya, apakah cukup bijak, dan lain-lain.

- Adil
   Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melakukannya.
- Bukti konkrit
   Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu seseorang. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

Mari kita bersama-sama belajar untuk bersifat lebih peka :))


Menyayangimu

(under maintenance)